Rabu, 14 Agustus 2013

Itsuka Tenma no Kuro Usagi Vol 1 Chapter 1 (part2)(Bahasa Indonesia)

  Chapter  1 (part2)


     Saat itu, Taito menyadari bahwa dia tau orang itu.Seorang laki-laki berbadan besar(maksudnya bukan gendut loh).Anak laki-laki itu bernama Sakamaki.Anak dari kelas tiga yang dikenal suka bercampur dengan kelompok anak-anak yang berperilaku buruk.Ada rumor baru-baru ini, dia telah memeras uang dari adik kelasnya.
Orang ini baru saja terbang memasuki pintu ruang kelas 1-3(kelas 1 ruangan 3). Bagi dia orang yang selalu bertindak superior dan sombong dengan sekitarnya, wajahnya saat ini berkerut dalam ketakutan. Dengan darah mengalir dari mulutnya, sepertinya dia dipukuli oleh seseorang, dengan gemetar, dia menatap sesuatu di luar kelas.
Taito yang melihat kejadian ini.
"...... Apa yang sebetulnya telah terjadi?"
Pada saat dia sedang memikirkan hal itu.
"...... Permisi sebentar."
Seorang laki-laki lain masuk ke kelas.
Dalam sekejap, ekspresi gadis-gadis yang masih berada didalam kelas berubah. Dan sekali lagi,
"Kyaaaaaaaaaaaa ♡"
Terdengar.
Lalu,Taito menatap laki-laki yang baru saja masuk ke dalam kelasnya.
Laki-laki itu memiliki rambut gelap gulita dan seperti yang diharapkan, sesuai aturan SMA Miyasaka, panjang rambutnya hanya sampai seleher dekat kerah hitam seragam sekolahnya. Dia memiliki sepasang mata yang dingin tanpa jejak sesuatu yang kekanak-kanakan di wajahnya yang tampan. Orang yang terkenal di SMA Miyasaka,ketika dia muncul para gadis akan berteriak Kya kya --- ---, bagaikan seseorang dari suatu karakter manga.
Dia berusia sama seperti Taito, enam belas tahun.Terlepas dari kenyataan bahwa dia baru masuk sekolah ini sebulan yang lalu --- pada bulan April --- untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, dia terpilih sebagai presiden dewan mahasiswa(OSIS),  memang seorang pria yang misterius.
Kurenai Gekkou --- itulah nama pria itu.
"Ge, Gekkou-sama, apakah ada sesuatu dari kelas 1-3 ini yang bisa kita lakukan untuk Anda!?"
Salah satu dari gadis itu berteriak.
"Aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku ....."
Gadis-gadis lain,untuk alasan yang tidak di ketahui,berteriak dengan gugup.
"Aku menyukaimu! Aku sangat suka Gekkou-sama !"
Gadis yang lain berteriak.
Pada saat ini,dia sangatlah populer dengan gadis-gadis. Popularitasnya begitu tinggi sebagai seorang pria, bahkan seseorang tidak akan memiliki semangat dan energi untuk cemburu padanya.
Nah, sejauh mata dapat melihat, dia memang tampan, dan di atas itu, dia seperti semacam superman yang sangat berprestasi dalam keduanya studi dan olahraga.
"........."
Pada saat itu.
Taito,walaupun hanya sedikit.
"............"
Dia berbalik. Dia menatap Haruka yang diagonal di belakangnya.
Bagaimana dengan Haruka.
Bagaimana Haruka memandangnya, dia agak terganggu oleh hal itu, dan walaupun hanya sebentar, dia melihat sekilas ke arah Haruka.
Saat dia melakukannya.
"............"
Untuk beberapa alasan,Haruka tidak melihat Gekkou. Sebaliknya,dia dengan senang hati menatap Taito.
Dan mata mereka bertemu.
Kemudian, untuk beberapa alasan, ekspresinya mulai berubah iseng,
"Ah ~, Taito-tteba, kau cemburu pada Kurenai-kun yang populer kan?"
Haruka berkata kepadanya.
Mendengar itu, Taito hanya mengangkat bahunya.
"Eh? Aahh ~. Yah. Jika aku mengatakan bahwa aku tidak cemburu, aku pasti berbohong soal itu."
"Ah-ra, apa kamu benar-benar ingin menjadi populer?"
Mendengar itu, Taito mengangguk jujur​​.
"Tentu saja aku ingin menjadi populer. Tapi, aku bukan tipe superman, jadi tidak mungkin bagiku. Bahkan untuk Haruka, jika kamu ingin berpacaran dengan seseorang yang seperti itu, kau harus menjadi seperti dia kan?"
Saat Taito mengatakan hal itu, untuk beberapa alasan, Haruka menyeringai.
"Jadi,jadi,apakah itu masalahnya?"
"Apanya?"
Terdengar suara fuhuhuhuhu dari Haruka,dan ia menatap Taito.
"Kesampingkan hal itu, tadi, tadi, ketika Sakamaki-senpai terbang masuk, Taito-tteba, kau datang  untuk melindungiku kan?"
"Hna? Apa iya?"
"Ya, kau cukup lambat di sana. Yah,jadi tak apa-apa"
Untuk beberapa alasan,Haruka membuat wajah yang cukup senang. Bingung dengan apa yang terjadi, Taito menatapnya dengan wajah bingung, tapi memang, Haruka selalu menjadi yang selalu membingungkan.
Itu sebabnya,saat ini, Taito menghadap ke depan.
Dia melihat ke arah Gekkou dan Sakamaki jatuh.
Gekkou muncul tidak tertarik dengan para gadis-gadis yang berteriak kya kya --- ---, dan setelah memberikan pandangan dingin, katanya.
"Yoh, kelas tiga Sakamaki-kun, apa kau perlukan dariku?"
Berbicara dengan nada lembut, dan ekspresi yang dingin.
Sakamaki memelototi Gekkou,
"Untuk murid baru, kamu terlalu sombong!"
Suaranya berisik nya yang bergemuruh, menyebabkan Taito yang baru saja berdiri di samping Sakamaki merasa terganggu.
Namun, seperti yang diduga, Gekkou, yang terlihat tak bergeming, melanjutkannya dengan suara dingin,
"Jadi?"
"Hanya karena kau sedikit kuat, jangan terlalu percaya diri,atau kamu akan mendapatkan rasa sakit nantinya, itulah yang ingin aku katakan! Apakah kau tau berapa banyak teman-temanku!"
"Jadi?"
"Yah, aku sedang membicarakan tentang gengku di kota ......"
Tapi Gekkou memotongnya.
"Seperti yang kukatakan, jadi?"
Seketika.
Hanya kata-kata itu darinya membuat kelas dalam keadaan diam.
Bagaikan kata-katanya membuat menimpa segalanya yang berada di sekelilingnya,dari suara,ekspresi,dan mata yang tajam yang berbicara dengan otoritas.
Sakamaki tampaknya berada di ambang seperti ingin menangis,
"...... Mengapa, mengapa kamu tidak gemetar ketakutan? Apakah kamu pikir aku melebih-lebihkan? Aku serius, kau tahu? Sahabat saya dari geng saya akan ......"
Tapi, benar-benar mengabaikan kata-katanya, Gekkou mulai berjalan. Dia kemudian berhenti di samping Sakamaki yang jatuh dan berjongkok, dan meraih kepalanya,
"Kau tahu, Sakamaki-kun. Aku tidak peduli banyak untuk omong kosongmu ...... tapi pada saat kamu menggangguku ...... Aku akan membunuhmu, ok?"
Katanya.
Itu bukan suara penuh dengan kemarahan atau hal semacam itu. Itu hanyalah pernyataan fakta --- deklarasi yang sangat meyakinkan, seperti itulah rasanya.
Kali ini, Sakamaki yang menghadapinya benar-benar berkerut dalam ketakutan.
"Apa ...... apa sih orang ini ...... apa dia benar-benar murid baru ......"
"Sudah cukup, cepat hilang dari pandanganku."
Gekkou berkata.
Setelah itu, Sakamaki buru-buru bangun.
Tapi di atas itu, Gekkou menambahkan,
"Aku tidak akan ingat apa-apa tentang dirimu."
Katanya.
Mendengar itu, tidak dapat mengatakan apa-apa lagi, Sakamaki hanya bisa pergi.
Itu adalah adegan.
"............"
Taito melihatnya dengan takjub.
Untuk menaruh sikap seprti itu pada anak kelas 3 yang berandal.. Di atas semua itu, dia unggul dalam keduanya studi dan olahraga, seorang pria berkuasa yang populer dengan gadis-gadis, dan di tambah, presiden dewan siswa(Ketua OSIS).
"...... Superman apa dia itu?"
Dia bergumam dan menanggapi itu, Haruka tersenyum.
"Dia itu benar-benar luar biasa, bukan?"
"Ya. Memang luar biasa. Justru sebaliknya dibandingkan denganku, yang memiliki kehidupan normal ."
Namun, ketika Taito mengatakannya, Haruka berbalik ke arahnya,
"Sekarang, Taito bukan orang normal saja."
"Aku normal kok."
"Tidak,kamu tidak normal."
"Aku normal"
Hal ini terus berulang ulang dan Haruka tersenyum.
"Uhn. Kalau begitu, bukankah enak untuk menjadi normal? Kehidupan sehari-hari damai, dan bisa tertawa normal, bukankah itu yang terbaik?"
Katanya.
Mendengar itu, Taito menatap Haruka. Dia menatap Haruka yang menatapnya riang. Ah, mungkin begitu, pikirnya.
Dengan Haruka tersenyum di sisinya,walaupun setiap hari membosankan,untuk dapat hidup setiap harinya dalam damai,mungkin itu fakta yang membahagiakan,pikir Taito.Belajar setiap hari mungkin membosankan,tapi tetap saja,itu tidaklah buruk untuk hidup normal setelahnya.
"............"
Setelah itu, Taito melihat ke arah Gekkou sekali lagi. Dia melihat ke arah Gekkou, yang berdiri dan terlibat dengan murid kelas 3 yang berandal karena dia tidaklah normal, dan masuk ke dalam kelas setelah mengirim seseorang terbang.
Seorang pria yang membuat gadis-gadis di sekelilingnya berteriak kya kya --- ---, seorang pria yang usianya sama di enam belas tahun ini yang memiliki ekspresi luar biasa tenang yang tidak cocok untuk usianya, dan di atasnya dia hebat dalam keduanya studi dan olahraga .
Taito menatapnya dan berpikir.
Mungkin dia benar-benar superman, tetapi tidak ada hal yang perlu diirikan tentangnya kukira, pikirnya.
Semenjak Gekkou mungkin akan di serang oleh geng itu malam ini.Setelah di permalikan di depan semuanya,tidak mungkin Sakamaki akan diam saja.Itulah kenapa,pasti malam ini Gekkou akan di serang dan apapun superman itu bisa mengatasinya atau tidak,Teito tidak yakin degan hal itu,tapi dalam hal ini,dibandingkan di kelilingi oleh sekumpulan bocah berkendara motor,bukankah lebih baik untuk hidup diam dalam damai,pikirnya.
Di samping itu,jika dia punya pacar,pacarnya pasti tidak akan keluar tanpa cidera.Katakan untuk contoh,Jika Haruka adalah pacar Gekkou dan kemudian geng itu akan ,pacarmu telah membuat kami marah!! ayo serang gadis itu.Membayangkannya membuat Teito seperti berasa huweeeek,tidaaak,semuanya,situasi yang mengkawatirkan ini.
Itu sebabnya,
"...... Yeah."
Kata Teito. Dan kemudian, dia menatap Haruka,
"Ya. Mungkin lebih baik untuk memiliki kehidupan yang damai memang."
Katanya.
Mendengar itu, Haruka tersenyum.
"Anda lihat?"
"Kau benar. Mungkin bagus menjadi orang normal dimulai dari kelas sepuluh, tapi aku terdengar seperti orang tua busuk."
"Ahaha Taito-jiichann ~."
Haruka mengangkat tasnya yang tergantung disisi mejanya sendiri.
"Oh yaa,waktunya bagiku untuk pergi."
"Hah? Kegiatan klub?"
"Ya Hari ini,aku ada rapat di klub tenis. Ah, Taito, kau akan tunggu aku sampai rapat selesai kan?."
Sebagai tanggapan,
"Tidak mungkin."
Dia menjawab.
Haruka tersenyum padanya,
"Eh ~ kau ~ berhati dingin, ayo kita pulang sama-sama, ayolah."
"Nah. Hari ini, aku akan kembali lebih awal untuk tidur."
"Setelah tidur yang sebanyak itu, kau masih ingin tidur ~?"
Saat Haruka mengatakan itu, Taito tiba-tiba diserang oleh gelombang rasa kantuk dan ia menguap.
"....... Ah ~,tidak. Entah bagaimana, di tempat ini,aku merasa sangat mengantuk setiap hari."
"kau bangun sampai larut malam lagi kemarin untuk menonton TV, kan?"
Mendengar itu, Taito teringat kembali pada waktu di mana dia akan tidur.
Pada sekitar pukul sepuluh malam, dia merasa mengantuk tiba-tiba dan pergi ke tempat tidur dan kemudian tertidur.
Dan dia melihat mimpi itu lagi.
Sebuah mimpi aneh yang telah dia lihat teratur setiap hari.
Sebuah mimpi di mana gadis muda dengan rambut berwarna lavender dan mata merah yang mendalam muncul.
"............"
Pada saat itu, Taito menyadari sesuatu yang agak aneh. Lebih penting dari mimpi itu sendiri, ketika dia berpikir kembali, dia benar-benar tidur cukup awal kemarin.
Tapi masih,dia merasa sangat mengantuk sekarang. Bahkan, di tempat ini setiap hari, dia menga....ntuk, ah-reh? Ini tampaknya menjadi buruk, bukan? Baginya untuk merasa begitu mengantuk, rasanya ia seperti terpukul dengan penyakit atau sesuatu?
Ketika ia memikirkan hal itu, Taito mengerutkan keningnya sedikit. Yah, setidaknya, jika dia mengatakan Sebenarnya aku tidur sangat awal kemarin ~ atau sesuatu di sepanjang apapun ke Haruka, dia akan pergi 'hhh tetapi kamu masih merasa mengantuk, apakah kamu terkena demam atau semacamnya? Ayo kita, ayo kita pergi ke rumah sakit! Rumah Sakit! dan membuat keributan tentang hal itu, jadi Taito berkata.
"...... Sebenarnya aku menonton TV sampai jam empat ......"
"Kalau begitu sekarang! buru-buru, kembalilah dan tidur!"
Haruka segera mengepaki barangnya.
"Baiklah, cepat kembali dan tidur! Ah, tapi, apa kamu bisa pulang sendiri ketika kamu kurang tidur begitu? Biarkan aku pergi bersamamu ......"
Tapi, pada saat itu, Taito panik,
"Aku bisa kembali sendiri! Jangan perlakukan aku seperti anak kecil."
"Tapi, di waktu dulu, Taito pernah jatuh dan berguling dari tangga karena tidak cukup tidur ......"
"Berapa lama waktu itu berlalu! Selain itu, apakah kamu yakin kamu tidak akan terlambat?bukannya pertemuan sudah dimulai?"
Taito mengatakannya sambil menunjuk ke arah jam dinding di atas papan tulis,
"Eh?"
 Setelah itu,Haruka melihat jam,
"Wah ~!?"
Katanya.
"Baiklah, aku akan pergi tapi Taito, pastikan kamu berhati-hati ketika kamu pulang, oke?"
"Baiklah aku akan baik-baik saja. Hal yang sama berlaku untukmu juga, pastikan kamu tidak tersandung sesuatu karena tergesa-gesa ."
"Aku akan baik-baik ....... kyaaaaaa."
Taito tersenyum kecut saat melihat Haruka hampir menabrak seseorang saat ia menuju keluar dari kelas.
Dan sekali lagi, dia berpikir sedikit tentang situasinya. Dia berpikir sedikit saat dia melihat Haruka bergegas keluar dari kelas.
Mungkin ini benar-benar hal yang membahagiakan menjadi normal, pikirnya.
Kemudian, dia memberikan pukulan pada kaki kanannya sendiri.
"............"
Dia memberi pukulan ke kaki di mana di sisi belakang kakinya tendon nya telah robek, dan bahkan setelah itu sembuh,rasa nyeri tetap ada.
Lalu ia ingat.
Dia pernah berlatih karate di sekolah dasar dan menengah pertama, dan telah dia telah mendapat penghargaan yang baik, tapi sesaat sebelum turnamen nasional, dia dikeluarkan karena cedera.
Untuk terus berlatih karate seperti sebelumnya tidak lagi mungkin bagimu --- Taito mengingat wajah dokter yang telah mengatakan itu kepadanya.
"........."
Selama waktu itu.
Selama waktu itu, ia tidak pernah berpikir bahwa itu adalah hal yang baik untuknya menjadi orang yang normal.
Dia selalu percaya bahwa ia adalah protagonis dihidupnya.
Ia percaya, tanpa dasar apapun, bahwa hanya dengan bekerja keras untuk yang terbaik dari kemampuannya, dia akan diberi imbalan.
Tidak seperti orang normalnya, untuk bisa pergi lebih tinggi, untuk bisa melangkah lebih jauh, itulah apa yang dia pikir sebagai seorang anak kecil.
"............"
Tapi tetap saja,semua kerja keras nya selama ini hilang sia-sia.Dan sejak saat itu, Taito tidak tahu lagi apa yang bisa dia lakukan.
Dia berada di ujung kekalahan, kan? Namun sekeras apapun ia bekerja, pada akhirnya, itu semua akan berubah menjadi tidak ada apa-apa, dan saat ia berpikir tentang semua hal-hal konyol itu, ia kehilangan motivasi dalam segala hal.
Dan hal yang tanpa tujuan, dia memilih untuk mendaftar ke SMA Miyasaka berdasarkan dekatnya tempat itu dari rumahnya. Setelah ia mulai SMA, ia masih tidak merasa termotivasi untuk melakukan sesuatu, dan telah melewati sehari-hari dalam kebosanan.
Tapi masih, Haruka berada di sampingnya, selalu tersenyum padanya.
Bahkan setelah Taito sudah menyerah dengan karate, dia selalu berada di sampingnya, tidak apa-apa, tidak apa-apa, dia akan tersenyum padanya.
Di atas semua itu, dia mendaftardi SMA yang sama, dan bahkan hari ini, dia berada di sampingnya dan dia berkata tidak apa-apa, tidak apa-apa ......
"...... Ah ~, sialan. Aku harus pergi juga."
Taito bergumam.
Nah, itulah alasan mengapa dia tidak ingin menjadi seorang superman yang bisa berurusan dengan segala sesuatu dengan mudah seperti Gekkou. Sama seperti apa yang Haruka katakan, yang terbaik hanyalah untuk menjadi normal, pikirnya, tapi tetap saja, dalam kenormalan itu, akan lebih baik jika dia memiliki setidaknya sesuatu yang bisa dia perjuangkan.
"............"
Sementara ia memikirkan hal-hal itu, dia mengangkat tasnya. Dan mendongak. Saat dia melakukan itu,dia melihat Gekkou yang menurutnya seharusnya meninggalkan kelas sekarang, masih berdiri di depan papan tulis untuk beberapa alasan.
Selanjutnya, dia melihat Taito.
Dengan tatapan menusuk, dia menatap Taito seolah-olah dia memelototinya.
Itu superman bukan? Bahwa Mr Genius menatap Taito yang menjalani hidupnya dengan cara normal tanpa mengetahui apa yang harus dia perjuangkan.
Menanggapi itu, sementara Taito merasa agak bingung,
"....... Jadi, eh? Gekkou ...... tidak, bukan itu, erm, apa lagi ...... ahh, Kurenai-kun. Erm, apakah ada sesuatu yang kamu inginkan dariku? "
Saat dia bertanya, Gekkou kemudian,
"............"
Tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya memandang lurus ke arah Taito.
"...... Ah, atau aku salah paham sesuatu? Tidak mungkin ada sesuatu yang Kurenai-kun butuhkan dari seseorang sepertiku ......"
Tapi,kata-katanya dipotong oleh Gekkou.
"Apakah kamu Kurogane Taito?"
Dia memanggil nama Taito. Mendengar itu, Taito sedikit terkejut dan memandang ke arah Gekkou.
"...... Bagaimana bisa kau tahu namaku?"
Tidak,ya, mungkin karena mereka berdua murid baru, itu benar-benar tidaklah aneh bahwa dia tahu namanya, tapi, Taito berada di kelas 1-3. Gekkou berada di kelas 1-9. Kelas 1-3 berada di lantai dua sementara kelas 1-9 berada di lantai tiga, dan jika tidak ada yang dibutuhkan dari kelas satu sama lain,mungkin mereka benar-benar tidak ada kesempatan untuk kontak dan melihat satu sama lain.
"...... Apakah aku pernah bertemu denganmu di suatu tempat sebelumnya?"
Taito bertanya,senyum tipis terlihat di bibir Gekkou ,
"Aku mengerti,kau Kurogane Taito itu.......hah.Kurogano Taito itu tampaknya normal saja.Benar-benar menggelikan"
Dia mengatakan tiba-tiba.
Mendengar itu, Taito,
"Aahh?"
Ucapnya. Dan kemudian Taito cemberut,
"Apa itu tadi? Meskipun begitu, kamu tidak memiliki hak untuk seenaknya saja berbicara dengan cara seperti itu terhadap seseorang yang baru kamu kenalkan?"
Dalam sekejab ketika dia mengatakan seperti itu!Gadis-gadis di sekelilingnya,
"Tunggu, tunggu Kurogane-kun! Bagaimana kamu bisa berbicara dengan Gekkou-sama dengan cara itu!"
Mereka tiba-tiba membuat keributan, dan menanggapi itu, Taito hanya terdiam.Punya anak perempuan sebagai sekutunya,sungguh menyebalkan, pikirnya.
Yah, terserah.
Mengabaikan gadis-gadis yang berisik,Taito mengatakan.
"Siapa kau? Aku tidak tahu apa-apa tentang orang seperti mu sama sekali."
Saat ia mengatakan bahwa, Gekkou melanjutkkan dengan senyum di wajahnya,
"Aku tidak tahu kau juga."
"Lalu, kenapa kau memanggil namaku?"
"Tapi, aku tahu Kurogane Taito di sisi itu."
Dia mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak bisa dimengerti.
"Huuhhhhhh? Aku serius tidak mengerti  apa yang kau bicarakan sedikitpun?"
Saat Taito bertanya, Gekkou sepertinya memperlakukan dia seperti orang bodoh dan mengangkat bahu.
"Ini sepertinya bukan kebutuhan untukmu mengetahuinya.Itu adalah plotnya, aku hanya akan mengejarnya. Salah satu cara atau yang lain ......"
Di tengah-tengah mengatakan sesuatu tidak bisa dimengerti, ia berhenti berbicara tiba-tiba. Setelah itu, ia berbalik dan tampak hendak meninggalkan kelas,
"Tidak tunggu!Tentang apa itu? Apa apaan dengan sikap menyindirmu? Apa yang......"
Tapi, benar-benar mengabaikan kata-kata Taito, Gekkou meninggalkan kelas. Setelah itu, gadis-gadis berteriak wah --- kya pergi --- mengejarnya.
"Mengabaikanku!"
Taito berteriak.
Tentu saja, suaranya tidak mencapai Gekkou yang sudah meninggalkan kelas.
Selain itu, tidak ada bahkan satu gadispun di sana untuk berbalik mendengar suaranya.
"............"
Dan selain itu, ada hanya perbedaan dalam peran karakter antara Orang Reguler dan Tuan Genius, dan pada akhirnya, kau hanya karakter pendukung bila dibandingkan dengan Kurenai Gekkou.
Orang-orang di kelas, bersama dengan gadis-gadis yang tersisa yang tidak mengikuti Gekkou, semua mengarahkan pandangan yang beracun terhadap Taito. Tatapan mereka merasa sedikit menyakitkan.
Tapi, jika dia hanya meninggalkan kelas tanpa melakukan sesuatu, itu akan sedikit terasa memalukan dan payah dari dirinya.
"............"
Kemudian, tiba-tiba, seolah memecah keheningan yang tidak nyaman, dua orang berkacamata yang terlihat bahagia berbicara tentang permainan di sudut kelas, Saitou-kun dan Tanaka-kun, angkat bicara.
"Yah, Kurogane-kun, aku mengerti betul bagaimana perasaanmu sekarang."
"Aku juga."
Mendengar itu, Taito melihat mereka berdua.
"...... Wow ~, Kalian berdua benar-benar orang baik, kan?"
Katanya.
Ahaha, Saitou dan Tanaka tertawa senang.
"Baik baik, mengapa tidak santai dan datang bergabung dengan kami di sini? Aku benar-benar membeli game baru."
Dia menunjukkan permainan pada platform game portabel nya.
Setelah terjadinya percakapan, tatapan beracun yang diarahkan dari dalam kelas mereda.Taito pun menghela napas lega,
"Ohh, tidak yang ini baru saja keluar baru-baru ini?"
Katanya. Saitou mengangguk.
"Yup yup Kurogane-kun., Apakah kamu bermain banyak games?"
"Ya. Bahkan, aku sudah lama ingin mencobanya."
Kali ini,Tanaka yang berbicara.
"Baiklah, mari kita bermain bersama. Game ini bisa dimainkan oleh empat orang, semakin seru."
Dia mengundang Taito.
Mendengar itu, Taito bergabung dengan mereka dan menunggu Haruka sampai dia selesai dengan rapat klubnya.
Tapi.
"............"
Tapi, pada saat itu, dia menguap lagi. Dan kemudian, gelombang kantuk yang kuat menyebar dalam kepalanya, seolah-olah seseorang mengatakannya untuk tidur, tidur, tidur padanya.
Setelah itu. Seolah-olah untuk menahan menguap, Taito mendorong kantuknya kembali dan berkata.
"Ah ~, aku benar-benar ingin, tapi aku minta maaf. Aku bangun sampai larut malam, dan aku sangat mengantuk sekarang sampai rasanya aku bisa mati, jadi aku akan pulang."
"Apakah begitu?"
"Ya. Maaf. Tapi besok, aku pasti akan membawa game platform saya. Dan kita bisa melawan itu."
"Baiklah ~ nah,sampai  ketemu, Kurogane."
Taito menyeringai.
"Ok. sampai Jumpa, Tanaka, Saitou."
Setelah mengatakannya, ia melambai. Lalu dia menyandang tas di atas bahunya.
Setelah itu, sekali lagi, Tanaka dan Saitou secara perlahan kembali ke game mereka, dan melanjutkan pembicaraan mereka.
Taito meninggalkan kelas. Tidak ada banyak murid di koridor.
Sekarang mendekati jam empat. Sebagian besar murid entah sudah kembali atau berada di kegiatan klub mereka.
Karena Taito tidak bergabung dengan klub apapun, ia merasa agak ditinggalkan dari berbagai kelompok setiap kali sekolah usai.
Karena sampai sekarang, Taito tidak pernah pernah berpikir tentang bekerja keras dalam studinya, dalam olahraga, masuk ke universitas yang baik dan masuk kedalam pekerjaan yang bagus.
Hanya saja sejak dia tidak bisa melanjutkan  karate di mana saat itu dia bekerja sangat keras,ia masih merasa kekesalan.
Tidak melakukan apa-apa selama ini.
"Aku benar-benar karakter pendukung, tampaknya ......"
Tidak bekerja keras pada apa pun, memimpin, hidup tanpa tujuan biasa.
Di situlah di mana dia merasa jengkel.
"Di atas semua itu, aku sangat mengantuk setiap-hari, apa ini semacam kemalasan?"
Dia tersenyum sambil mengatakannya.
Tapi tetap saja, dia benar-benar merasa mengantuk yang tidak normal sekarang, dan merasa sedikit pusing, mungkin ini agak buruk, pikirnya.
Sementara ia tidak bisa mengerti mengapa dia merasa begitu mengantuk, jika dia tidak pulang kembali dengan benar, itu bisa berbahaya seperti Haruka yang ditakutkan.
"Uh ~ mengantuk."


Lanjutan nya besok yaa,lanjutan part 3 besok ga terlalu banyak siiih
selamat membaca




Tidak ada komentar:

Posting Komentar